Jumat, 25 April 2014

Kurikulum Pendidikan Kejuruan - Landasan Sosial Budaya Dalam Pengembangan Kurikulum



LANDASAN SOSIAL BUDAYA
DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM


A.    PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan.
Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia - manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat.
Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segi kehidupan lainnya.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai yang ada dalam masyarakat juga turut berkembang sehingga menuntut setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.
Israel Scheffer (Nana Syaodih Sukmadinata, 1997) mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang.
Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.

B.     PEMBAHASAN
1.      LANDASAN BUDAYA
a.      Pengertian Landasan Budaya
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
b.      Manusia dan Kebudayaan
1)      Pengertian
Budaya adalah bentuk amak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal.kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :
a.       E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b.      R.  Linton,  Kebudayaan   dapat   dipandang   sebagai   konfigurasi   tingkah  laku   yang dipelajari   dan   hasil   tingkah   laku   yang   dipelajari,   di  mana   unsure   pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
2)      Perwujudan Kebudayaan
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan
dalam tiga wujud, yaitu :
a.       Wujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, dan peraturan
b.      Wujud   kebudayaan   sebagai   suatu   kompleks   aktivitas   serta   tindakan   berpola   dari manusia dalam masyarakat
c.       Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia
3)      Substansi ( ISI ) Utama Budaya
a.      Sistem Pengetahuan
System pengetahuan yang dimiliki  manusia  sebagai  makhlik  social  merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
1.      Alam sekitar
2.      Alam flora di daerah tempat tinggal
3.      Alam fauna di daerah tempat tinggal
4.      Zat – zat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungannya
5.      Tubuh manusia
6.      Sifat – sifat dan tingkah laku manusia
7.      Ruang dan waktu;


b.      Nilai
Nilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita – citikan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.C. Kluchohn mengemukakan, bahwa yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia aalah lima dsar yang bersifat universall, yaitu :
1.      Hakikat hidup manusia ( MH )
2.      Hakikat karya manusia ( MK )
3.      Hakikat waktu manusia ( MW )
4.      Hakikat alam manusia ( MA )
5.      Hakikat hubungan antar manusia ( MM )

c.       Pandangan hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
d.      Kepercayaan
Kepercayaan   yang  mengandung   arti   yang   lebih   luas   dari   pada   agama   dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.
e.       Persepsi
            Atau   sudut   pandang   ialah   suatu   titik   tolak   pemikiran   yang   tersusun   dari seperangkat  kata – kata yang digunakan untuk memahami  kejadian atau gejala dalam kehidupan.

4)      Sifat – sifat Budaya
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain :
a.       Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
b.      Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
c.       Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
d.      Budaya mencakup aturan – aturan yang berisikan kewajiban – kewajiban, tindakan – tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan – tindakan yang diizinkan
5)      Sistem Budaya
Sistem kebudayaan  suatau daerah  akan menghasilkan  jenis    jenis kebudayaan yang berbeda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
a.       Kebudayaan material
b.      Kebudayaan non material
Kebudayaan dapat dilihat ari dimensi wujudnya adalah :
1. Sistem budaya
2. Sistem social
3. Sistem kebendaan
6)      Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus menerus ke dalam dunia melalaui aktivitas fisik dan mental, sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
a.       Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
b.      Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kemampuan-kemampuan lain
c.       Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupn manusia
d.      Pembeda manusia dan binatang
e.       Petunjuk      petunjuk   tentang   bagaimana  manusia   harus   bertindak   dan  berprilaku didalam pergaulan
7)      Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Beberapa   vriabel   yang   berhubungan   dengan   masalahkebudayaan   dan lingkungannya:
a.       Physcial Environment,  menunjuk pada lingkungannya natural seperti  :  temperature, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna
b.      Cultural   Social  Environment,  meliputi   aspek      aspek   kebudayaan beserta   proses sosialisasi seperti : norm – norma, adapt istiadat, dan nilai – nilai
c.       Environmental   Orientation   and   Representation,   mengacu   pada   persepsi   dan kepercayaan   kognitif   yang   berbeda      beda   pada   setiap   masyarakat   mengenai lingkungannya.
d.      Environmental Behavior and Procces, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungannya dalam hubungan social
e.       Out  Carries  Product,  meliputi   hasil   tidakan  manusia   seperti  membangun   rumah, komunitas, kota beserta usaha – usaha manusia dalam memodifikasi lingkungannya fisik seperti budaya pertanian dan iklim.

8)      Proses dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan kebudayaan  terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat  kompleks, dan memiliki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan social.
9)      Problematika Kebudayaan
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
a.       Hambatan   budaya   yang   berkaitan   dengan   pandangan   hidup   dan system kepercayaan
b.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut panang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
c.       Hambatan budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan
10)  Perubahan Kebudayaan
Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu :
a.       Perubahan lingkungan alam
b.      Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain
c.       Perubahan karena adanya penemuan ( discovery )
d.      Perubahan yang terjadi  karena suatu masyarakat  atau bangsa mengadopsi  beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain
e.       Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodiikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas
2.      LANDASAN SOSIAL
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:
a.       Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
b.      Hubungan kemanusiaan.
c.       Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
d.      Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)
a.      Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan   social  merupakan   gejala   yang  melekat   di   setiap  masyarakat.Wilbert Moore memandang perubahan social sebagai “perubahan struktur social,  pola perilaku, dan interaksi social”. Contoh perubahan social : perubahan peranan seorang istri dalam keluarga  modern,   perubahan   kebudayaan   contohnya   :   keluarga  modern,   perubahan kebudayaan contohnya:  adalah penemuan baru  seperti   radio,   televisi,   computer  yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga sosial.
b.      Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
1)      Teori sebab akibat (Causation Problem)
Beberapa   factor   dikemukakan   oleh   para   ahli   untuk  menerangkan   sebab-sebab perubahan social yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut :
a.       Analisis Dialektis
b.      Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
2)      Teori proses atau arah perubahan sosial
Kebanyakan teori-teori mengenai arah perubahan social mempunyai kecenderungan yang bersifat kumulatif atau evolusiner.
Bentuk-bentuk perubahan social menurut Soerjono Soekanto :
a.       Perubahan yang terjadi secara lambat dn perubahan yang terjadi secara cepat
b.      Perubahan secara lambat disebut evolusi.
c.       Perubahan secara cepat disebut revolusi.
Perubahan-perubahan   yang   pengaruhnya   kecil,   dan   perubahan   yang   pengaruhnya besar. Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsure struktur social yang  tidak bisa membawa pengaruh  langsung atau pengaruh yang berarti  bagi masyarakat. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris
Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan. Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin. Perubahan social yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang teradi tanpa jangkauan   pengawasan  masyarakat   dan   dapat  menyebabkan   timbulnya   akibat yang tidak diinginkan.

3)      Perkembangan Masyarakat
a.      Perubahan Dalam Perkembangan Masyarakat
1.      Terjadi perubahan. Perubahan yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan individu, pengetahuan, kebiasaan dan pola hidup. 
2.      Mobilitas tinggi. Dengan mobilitas yang tinggi, maka dapat mempercepat pertemuan antarbangsa, membuka daerah terisolasi, dan meningkatkan pemerataan pembangunan.
3.      Komunikasi cepat dan akurat sehinggan memudahkan perolehan informasi.
Adanya proses perubahan dalam perkembangan masyarakat mengakibatkan terjadinya proses pembauran dimana adakalanya terjadi pertentangan atau konflik antar sektor sosial budaya.  

b.      Perubahan Pola Pekerjaan
1.      Melahirkan spesialisasi yang menuntut profesionalisme
2.      Mengejar target untuk meningkatkan produksi
3.      Gotong royong diganti dengan kerjasama sesuai alur kerja
4.      Pola padat karya berganti dengan padat teknologi
5.      Sifat kompetitif yang tinggi

c.       Perubahan Peranan Wanita
1.      Wanita memiliki peluang yang sama dengan pria hampir pada setiap sektor
2.      Memberi kesempatan untuk menambah penghasilan keluarga
3.      Muncul masalah dalam kehidupan sosial pribadi à peran ganda wanita
4.      Masalah dalam kehidupan berkeluarga à kemungkinan terjadinya perpecahan keluarga
5.      Masalah dalam pekerjaan : optimalisasi karier, kedudukan pria di bawah wanita, pelecehan/skandal

d.      Perubahan Kehidupan Keluarga
1.      Waktu bekerja yang panjang
2.      Pengasuhan anak oleh pembantu
3.      Waktu anak lebih banyak di luar rumah
4.      Menimbulkan masalah harmonisasi dalam keluarga
5.      Kesibukan luar batas mengorbankan fungsi-fungsi keluarga
6.      Rumah hanya berfungsi sebagai tempat parkir


C.    KESIMPULAN
·         Ada empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi.
·         Ada tiga hal penting yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan, yaitu : (1). Pendidikan mengandung nilai, (2). Pendidikan bersifat social, (3). Pendidikan didukung oleh lingkungan.
·         Kehidupan dalam masyarakat akan selalu berkembang, ditandai dengan : (1). Perubahan Perkembangan Masyarakat, (2).Perubahan Pekerjaan, (3). Perubahan Peranan Wanita.
·         Dari hal-hal diatas, maka dalam pengembangan pendidikan tidak akan lepas dari factor-faktor social budaya. Selain itu antara social-budaya dan pendidikan saling mempengaruhi karena mempunyai hubungan timbal-balik.
 DAFTAR RUJUKAN
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Hoover, Kenneth H. 1982. The Professional Teacher’s Handbook. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hass, Glen. 1980. Curriculum Planning, A New Approach. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

0 komentar: